Kamis, 29 November 2018

The punakawan Puppet


1. Ki Lurah Semar (simbol ketentraman dan keselamatan hidup)
Dalam khasanah spiritual Jawa, khususnya mengenai konsep manunggaling kawula Gusti, Ki Lurah Semar dapat menjadi personifikasi hakekat guru sejati setiap manusia. Semar adalah samar-samar, sebagai perlambang guru sejati atau sukma sejati wujudnya samar bukan wujud nyata atau wadag, dan tak kasad mata. Sedangkan Pendawa Lima adalah personifikasi jasad/badan yang di dalamnya terdapat panca indera. Karena sifat jasad/badan cenderung lengah dan lemah, maka sebaik apapun jasad seorang satria, tetap saja harus diasuh dan diawasi oleh sang guru sejati agar senantiasa eling dan waspadha. Agar supaya jasad/badan memiliki keteguhan pada ajaran kebaikan sang guru sejati. Guru sejati merupakan pengendali seseorang agar tetap dalam “laku” yang tepat, pener dan berada pada koridor bebener. Siapa yang ditinggalkan oleh pamomong Ki Lurah Semar beserta Gareng, Petruk, Bagong, ia akan celaka, jika satria maka di negerinya akan mendapatkan banyak malapetaka seperti : musibah, bencana, wabah penyakit (pageblug), paceklik. Semua itu sebagai bebendu karena manusia (satria) yang ditinggalkan guru sejati-nya telah keluar dari jalur bebener.


2. Nala Gareng
Nala adalah hati, Gareng (garing) berarti kering, atau gering, yang berarti menderita. Nala Gareng berarti hati yang menderita. Maknanya adalah perlambang “laku” prihatin. Namun Nala Gareng diterjemahkan pula sebagai kebulatan tekad. Dalam serat Wedhatama disebutkan gumeleng agolong-gilig. Merupakan suatu tekad bulat yang selalu mengarahkan setiap perbuatannya bukan untuk pamrih apapun, melainkan hanya untuk netepi kodrat Hyang Manon. Nala Gareng menjadi simbol duka-cita, kesedihan, nelangsa. Sebagaimana yang tampak dalam wujud fisik Nala Gareng merupakan sekumpulan simbol yang menyiratkan makna sbb:
Mata Juling:
Mata sebelah kiri mengarah keatas dan ke samping. Maknanya Nala Gareng selalu memusatkan batinnya kepada Hyang Widhi.
Lengan Bengkok atau cekot/ceko :
Melambangkan bahwasannya manusia tak akan bisa berbuat apa-apa bila tidak berada pada kodrat atau kehendak Hayng Widhi.
Kaki Pincang, jika berjalan sambil jinjit :
Artinya Nala Gareng merupakan manusia yang sangat berhati-hati dalam melangkah atau dalam mengambil keputusan. Keadaan fisik nala Gareng yang tidak sempurna ini mengingatkan bahwa manusia harus bersikap awas dan hati-hati dalam menjalani kehidupan ini karena sadar akan sifat dasar manusia yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan.
Mulut Gareng :
Mulut gareng berbentuk aneh dan lucu, melambangkan ia tidak pandai bicara, kadang bicaranya sasar-susur (belepotan) tak karuan. Bicara dan sikapnya serba salah, karena tidak merasa percaya diri. Namun demikian Nala Gareng banyak memiliki teman, baik di pihak kawan maupun lawan. Inilah kelebihan Nala Gareng, yang menjadi sangat bermanfaat dalam urusan negosiasi dan mencari relasi, sehingga Nala Gareng sering berperan sebagai juru damai, dan sebagai pembuka jalan untuk negosiasi. Justru dengan banyaknya kekurangan pada dirinya tersebut, Nala Gareng sering terhindar dari celaka dan marabahaya.

3. Petruk Kanthong Bolong
Ki Lurah Petruk adalah putra dari Gandarwa Raja yang diambil anak oleh Ki Lurah Semar. Petruk memiliki nama alias, yakni Dawala. Dawa artinya panjang, la, artinya ala atau jelek. Sudah panjang, tampilan fisiknya jelek. Hidung, telinga, mulut, kaki, dan tangannya panjang. Namun jangan gegabah menilai, karena Lurah Petruk adalah jalma tan kena kinira, biar jelek secara fisik tetapi ia sosok yang tidak bisa diduga-kira. Gambaran ini merupakan pralambang akan tabiat Ki Lurah Petruk yang panjang pikirannya, artinya Petruk tidak grusah-grusuh (gegabah) dalam bertindak, ia akan menghitung secara cermat untung rugi, atau resiko akan suatu rencana dan perbuatan yang akan dilakukan. Petruk Kanthong Bolong, menggambarkan bahwa Petruk memiliki kesabaran yang sangat luas, hatinya bak samodra, hatinya longgar, plong dan perasaannya bolong tidak ada yang disembunyikan, tidak suka menggerutu dan ngedumel.
Dawala, juga menggambarkan adanya pertalian batin antara para leluhurnya di kahyangan (alam kelanggengan) dengan anak turunnya, yakni Lurah Petruk yang masih hidup di mercapada. Lurah Petruk selalu mendapatkan bimbingan dan tuntunan dari para leluhurnya, sehingga Lurah Petruk memiliki kewaskitaan mumpuni dan mampu menjadi abdi dalem (pembantu) sekaligus penasehat para kesatria.
Petruk Kanthong Bolong wajahnya selalu tersenyum, bahkan pada saat sedang berduka pun selalu menampakkan wajah yang ramah dan murah senyum dengan penuh ketulusan. Petruk mampu menyembunyikan kesedihannya sendiri di hadapan para kesatria bendharanya. Sehingga kehadiran petruk benar-benar membangkitkan semangat dan kebahagiaan tersendiri di tengah kesedihan. Prinsip “laku” hidup Ki Lurah Petruk adalah kebenaran, kejujuran dan kepolosan dalam menjalani kehidupan. Bersama semua anggota Punakawan, Lurah Petruk membantu para kesatria Pandhawa Lima (terutama Raden Arjuna) dalam perjuangannya menegakkan kebenaran dan keadilan.

4. Bagong
Bagong adalah anak ketiga Ki Lurah Semar. Secara filosofi Bagong adalah bayangan Semar. Sewaktu Semar mendapatkan tugas mulia dari Hyang Manon, untuk mengasuh para kesatria yang baik, Semar memohon didampingi seorang teman. 
Permohonan Semar dikabulkan Hyang Maha Tunggal, dan ternyata seorang teman tersebut diambil dari bayangan Semar sendiri. Setelah bayangan Semar menjadi manusia berkulit hitam seperti rupa bayangan Semar, maka diberi nama Bagong. Sebagaimana Semar, bayangan Semar tersebut sebagai manusia berwatak lugu dan teramat sederhana, namun memiliki ketabahan hati yang luar biasa. Ia tahan menanggung malu, dirundung sedih, dan tidak mudah kaget serta heran jika menghadapi situasi yang genting maupun menyenangkan. Penampilan dan lagak Lurah Bagong seperti orang dungu. Meskipun demikian Bagong adalah sosok yang tangguh, selalu beruntung dan disayang tuan-tuannya. Maka Bagong termasuk punakawan yang dihormati, dipercaya dan mendapat tempat di hati para kesatria. Istilahnya bagong diposisikan sebagai bala tengen, atau pasukan kanan, yakni berada dalam jalur kebenaran dan selalu disayang majikan dan Tuhan.
Dalam pagelaran wayang kulit, kelompok punakawan Semar, Gareng, Petruk, Bagong selalu mendapatkan tempat di hati para pemirsa. Punakawan tampil pada puncak acara yang ditunggu-tunggu pemirsa yakni goro-goro, yang menampilkan berbagai adegan dagelan, anekdot, satire, penuh tawa yang berguna sebagai sarana kritik membangun sambil bercengkerama (guyon parikena). 
Punakawan menyampaikan kritik, saran, nasehat, maupun menghibur para kesatria yang menjadi asuhan sekaligus majikannya. Suara punakawan adalah suara rakyat jelata sebagai amanat penderitaan rakyat, sekaligus sebagai “suara” Tuhan menyampaikan kebenaran, pandangan dan prinsip hidup yang polos, lugu namun terkadang menampilkan falsafah yang tampak sepele namun memiliki esensi yang sangat luhur. Itulah sepak “terjang punakawan” bala tengen yang suara hatinuraninya selalu didengar dan dipatuhi oleh para kesatria asuhan sekaligus majikannya.

Kamis, 05 April 2018

GAYA HIDUP ANAK JOKOWI


GAYA HIDUP ANAK-ANAK JOKOWI

SEDERHANA, MANDIRI, TIDAK NARKOBA, TIDAK MEMAKAI MINUMAN KERAS, TIDAK BERGAUL BEBAS ALA BARAT.





KETIGA ANAK JOKOWI
1. Gibran Rakabuming Raka

 
Pengusaha Srabi Solo. Srabi Solo direka ulang, di modifikasi menjadi makanan khas solo yang unik dan menarik. serta menjadikan srabi sebagai makanan jajanan dan oleh-oleh khas jika anda pergi ke Solo. Tanpa bantuan orang tua  Gibran Rakabuming Raka mampu mandiri dengan mengembangkan catering.

Sungguh sangat cocok dengan harapan orang tuanya:
Gibran bisa diartikan sebagai pria yang pandai, simple dan apa adanya. Lalu Raka bisa berarti keteguhan dan kebijaksanaan sementara Bumi adalah tanah. Jadi bisa dibilang Gibran Rakabuming Raka adalah pria yang pandai, teguh dan bijaksana tetapi tetap apa adanya dan membumi (tidak sombong). Terbukti kendati dia seorang pengusaha muda yang sukses, Gibran masih tetap sederhana dan memilih tidak ingin disorot atau membanggakan punya ayah Presiden.

2.  Kahiyang Ayu
Gadis sederhana, pipi imut wajah yang chuby.
Ditilik dari arti namanya, Kahiyang Ayu memang mempunyai nama yang sangat Jawa. Di mana Ayang bisa berarti sayang atau yang tersayang dan Ayu semua orang juga sudah tahu itu bermakna cantik. Jadi, Kahiyang Ayu adalah wanita tersayang yang cantik. Tentu saja dia menjadi sosok kesayangan Jokowi dan Iriana serta kedua saudara laki-lakinya yang akan selalu menjaga Ayang sampai dia menemukan sosok pria istimewa kelak.

3.  Kaesang Pangarep
Si bungsu putra Presiden Jokowi dan ibu Iriana. Pemuda berkacamata ini bisa dibilang yang paling berbeda dibandingkan kakak-kakaknya. Kaesang memang masih muda. Bisa dibilang, Kaesang adalah putra Presiden yang paling kocak dan konyol. Belum lagi kegemarannya melatih otot di pusat kebugaran membuat Kaesang memiliki tubuh kekar.

HAL UTAMA JOKOWI: "DEKAT DENGAN RAKYAT"

Gaya kedekatan Jokowi dengan rakyat cukup unik, karena selalu menyapa warga dari dalam mobil yang menyambutnya di pinggir jalan, dengan membuka kaca jendela mobil.
"Beliau mempunyai kebiasaan unik, yaitu selalu menyapa masyarakat yang menyambutnya di pinggir jalan dan tidak akan menutup jendela mobil sampai benar-benar tidak ada orang,"

Gaya kedekatan Jokowi dengan warga, tidak dibuat-buat. Dia memang bersahaja dan apa adanya. Lihat pakaiannya, jauh dengan kita. padahal dia presiden, bisa berpakaian apa saja, tetapi tidak dilakukannya bergaya hidup mewah.
Kata Jokowi "SAYA HANYA INGIN SEPERTI RAKYAT, SAYA HANYA INGIN DEKAT DENGAN RAKYAT".

Mana Bisa dekat dengan rakyat kalau gaya hidup kita, sikap kita, gaya bicara kita bebeda dengan gaya rakyat kebanyakan. Memimpin Negeri ini tidak harus bergaya hidup mewah. Ber Jas kemananpun.

JOKOWI JAMIN INDONESIA AMAN DIBAWAH KEPEMIMPINANNYA

Masa depan itu tidak slalu lebih baik dari pada masa lalu, tapi persiapkanlah diri anda untuk hadapi masa depan, agar masa depan anda menjadi lebih baik dari pada masa lalu.
Dan saya menjamin Indonesia aman untuk menjaga agar generasi kita terselamatkan dari sombongnya kehidupan.

Berbagai angkatan saya siapkan untuk mengamankan NKRI.
NKRI HARGA MATI

JOKOWI ITU SEDERHANA

Kesederhanaan Saya bukan tipuan, bukan kedok, saya memang tidak suka kemewahan, karena di bawah sana banyak penderiataan rakyat yang harus saya selamatkan.

Kesederhanaan membuat kita bisa menikmati kekayaan kita. pemborosan membuat uang melimpah hilang kenikmatannya.

Orang yang sederhana bisa menyisihkan sebagian besar penghasilannya, sehingga dirinya bertambah kaya seiring berjalannya waktu.

Sederhana tidak hanya cocok untuk orang miskin, tapi serasi juga diterapkan pada orang kaya.

Sederhana bukan tanda-tanda kemiskinan, tapi tanda-tanda kesiapan untuk merasakan hidup yang penuh kekayaan.




Kamis, 12 Oktober 2017

Jokowi dan Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966


Jokowi menyatakan Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) masih berlaku. Oleh sebab itu, segala hal yang berbau paham komunis merupakan hal terlarang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kepala Polri, Jaksa Agung, Panglima TNI, dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menegakkan hukum terkait hal tersebut.

"Di situ tercantum soal pembubaran PKI dan melarang komunisme, larangan terhadap penyebaran ajaran-ajaran komunisme, Leninisme, dan Marxisme," lanjut dia.
Selain itu, ada satu peraturan yang dijadikan dasar untuk menindak pelaku penyebar ajaran tersebut, yakni Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1996 tentang Perubahan Pasal 107 KUHP.
Dalam UU tersebut, lanjut Badrodin, ada penambahan pada Pasal 107 KUHP, yakni pemerintah melarang kegiatan penyebaran atau pengembangan paham komunisme, Leninisme, dan Marxisme dalam berbagai bentuk.